Dear Dad n Mom …
In the end of 2019, saya ajak Kaira dan beberapa anak TPA dari berbagai usia ngobrol santai di teras rumah.
“Coba kalian urutkan huruf hijaiyah dari yang kalian anggap paling mudah sampai dengan yang paling susah kalian lafazkan atau bunyikan!”
Pada malam tahun baru, 31 Desember 2019, saya bertemu dengan Ustad Amri. Beliau merupakan Direktur salah satu Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an di Boyolali. Kami membahas hasil diskusi dengan anak-anak di tengah dentuman bunyi kembang api di langit pergantian tahun baru.
“InsyaAllah, kelak buku Kak Liek akan menjadi sebuah terobosan baru metode ngaji untuk anak!” terang ustad menyemangati.
Saya mulai berpikir tentang platform, mimpi, dan visi dalam sebuah catatan kecil:
- Dunia Bano adalah platform penyedia media pembelajaran untuk anak Islam yang mudah, asyik, dan membahagiakan.
- Visi Dunia Bano adalah menjadikan anak Islam yang cerdas emosional dan spiritual; beradab dan berakhlak Al Quran, sejak usia dini.
- Misi Dunia Bano, menyediakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, berlarasan pada “Eling (Mindful) Parenting” dan kepedulian terhadap kesehatan mental anak.
Mengapa Dunia Bano berlarasan pada “Eling (Mindful) Parenting” dan kepedulian terhadap kesehatan mental anak?
Tentu kita tidak bisa begitu saja berhipotesis, bahwa ketika anak sudah bisa ngaji ‘dipastikan’ kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang beradab dan berakhlakul karimah.
Tentu tidak se-effortless itu, masih dibutuhkan ikhtiar bahkan perjuangan yang ‘lebih’ dari orang tua.
Dalam pembukaan kitab Aadabul ‘Aalim wal- Muta’allim (Adab Guru dan Murid), karya KH M Hasyim Asy’ari, dikutipkan sebuah hadis Rasulullah yang artinya, “Hak seorang anak atas orangtuanya adalah mendapatkan nama yang baik, pengasuhan yang baik, dan adab yang baik.”
Menurut saya, setidaknya harus ada pola asuh, mental, dan kepribadian yang baik agar anak menjadi beradab dan berakhlak terpuji.
Cerita tentang pentingnya ketiga hal ini bisa disimak dalam program SCT BANO (Skills and Creativity Training BANO).
Mulai Menulis Serial Ngaji Bareng Bano
Start pandemi, saya mulai menyusun outline buku, meriset metode ngaji yang sudah ada, melakukan metode pengembangan, hingga mencari referensi metode ngaji pembanding dari luar negeri.
Allah Maha Baik, dua sahabat saya, Kak Faqih Annisa dan Kak Mahfud, sangat membantu dalam perumusan ide, metode, sekaligus penashih dari Serial Ngaji Bareng Bano.
Apa itu penashih? Seseorang yang bisa meneliti, memeriksa, dan membetulkan dari kesalahan berkenaan dengan bahasa Al-Qur’an.
Beliau berdua adalah orang hebat di bidang ‘ngaji’. Kak Faqih adalah dosen di salah satu universitas Islam yang ternama di Kota Solo. Sementara Kak Mahfud adalah santri yang cakap dan pintar yang sekarang mengabdi sebagai guru agama di lereng Gunung Merapi.
Kami pun semakin bersemangat karena di bulan Desember 2021, dipertemukan dengan Kak Lukman, beliau adalah road manager Dunia Bano yang keren.
Semoga Dunia Bano bermanfaat untuk teman ngaji Anak Islam di seluruh nusantara.
Aamiin3x
Salam bahagia